Astra Tertangkap Lakukan Deforestasi di Habitat Orangutan Terlangka

Sydney Jones

Press Secretary

[email protected]

Carole Mitchell

Sr. Director Communications

[email protected]

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=wAovvw2QdwI[/embedyt]

Siaran Pers Untuk Disiarkan Segera

Astra Tertangkap Lakukan Deforestasi di Habitat Orangutan Terlangka

Citra Satelit Mengungkap Kerusakan Hutan terbaru pada Bulan Oktober 2021

BATANG TORU, SUMATERA UTARA, 9 NOVEMBER 2021 – Citra satelit terbaru berhasil menangkap perusakan hutan pekanlalu oleh Astra International yang saham induknya dimiliki oleh Jardine Matheson1, adalah sebuah perusahaan yang bergerakdi bidang pertambangan, jasa keuangan, otomotif dan agribisnis raksasa pada wilayah habitat spesies kera besar terlangka didunia. Hasil investigasi juga menunjukkan kegiatan operasional Astra di tambang emas Martabe dalam rentang waktu 9sampai 29 Oktober 2021 telah merusak habitat orangutan Tapanuli yang terancam punah.2

“Sejak bulan Februari, Astra berencana untuk menakar dampak tambang Martabe terhadap habitat orangutan Tapanuli,” kata Annisa Rahmawati, Advokat Kampanye Indonesia Mighty Earth. “Namun, bukti baru ini telah menunjukkan bahwa perusakanhutan terus berjalan ketika pembicaraan mengenai rencana masih berlangsung.”

Orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis) yang diumumkan sebagai spesies baru pada tahun 2017, adalah kera berukuranbesar baru pertama yang ditemukan oleh ilmuwan sejak tahun 1920-an. Dengan temuan ini, Indonesia menjadi satu-satunyanegara selain Republik Demokratik Kongo yang memiliki tiga spesies kera besar. Saat ini, hanya tersisa kurang dari 800orangutan Tapanuli di seluruh dunia, lebih sedikit dari spesies kera besar lainnya.

“Ekosistem Batang Toru di utara Sumatera merupakan satu-satunya habitat orangutan Tapanuli dan sepanjang sejarahmanusia, belum ada satu pun spesies kera besar yang punah. Satwa ini adalah salah satu kerabat terdekat umat manusia,dan saat ini kita tidak memiliki banyak waktu untuk menyelamatkan mereka.” kata Annisa.

Astra International adalah salah satu pemain utama di sektor kelapa sawit dan mempunyai kebijakan khusus mengenaideforestasi. Beroperasi di bawah nama Astra Agro Lestari, baik pengelolaan perkebunan kelapa sawit maupun kegiatanperdagangan perusahaan ini merujuk pada komitmen Nol deforestasi.

“Astra belum mengadopsi komitmen Nol Deforestasi tersebut untuk sejumlah kegiatan operasional mereka yang lain, seperti di tambang Martabe,” lanjut Annisa . “Padahal banyak pelanggan produk mereka seperti Hershey dan Unilever telahmenerapkan komitmen No deforestasi lintas komoditas. Intinya, kelalaian di tambang Martabe ini dapat membahayakanseluruh operasi agribisnis mereka dan memperparah krisis iklim di bumi.”

“Lanskap ekosistem Batangtoru adalah hutan alam terakhir di Sumatera Utara. Pemerintah harus mengevaluasi kembaliseluruh ijin-ijin yang berada di lanskap ekosistem Batangtoru ini dan berani menindak tegas perusahaan yang mengancam keberlangsungan kehidupan di lanskap ekosistem ini”

kata Roy Lumbangaol, Manajer Advokasi dan Kampanye WALHI Sumatera Utara.

Para ilmuwan memperkirakan bahwa populasi orangutan Tapanuli telah berkurang hingga hampir separuhnya sejak tahun1985 dan akan terus menurun jika tidak ada tindak perlindungan yang komprehensif. Para ahli biologi konservasi jugamemproyeksikan bahwa jika populasi orangutan dewasa berkurang lebih dari 1% setiap tahunnya, keragaman genetik primataakan menurun hingga akhirnya punah. Itu sebabnya para ilmuwan dari International Union for the Conservation of Nature (IUCN) menyerukan diberlakukannya moratorium3 pengembangan proyek yang berdampak langsung pada habitat orangutanTapanuli.

Tidak hanya bagi Orangutan Tapanuli, lanskap ekosistem Batang Toru juga merupakan tempat tinggal bagi sejumlah hewanpaling terancam punah di dunia, seperti harimau Sumatra, trenggiling, dan rangkong. Kehidupan satwa seperti beruangmadu, tapir, serow serta beragam spesies langka lainnya, termasuk lebih dari 300 spesies burung, terlebih lagi bagi masyarakat adat dan masyarakat sekitar yang sangat bergantung kehidupannya pada keberadaan hutan dan keanekaragaman hayati di lanskap ekosistem Batangtoru.

1 https://www.ft.com/content/74d17c47-fc3f-47db-a717-e1a2780986fb

2 https://www.planet.com/stories/astra-jardine-martabe-gold-mine-expansion_vers3-pzV7oNKng

3 https://www.iucn.org/news/secretariat/201904/iucn-calls-a-moratorium-projects-impacting-critically-endange red-tapanuli-orangutan

# # #

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi: Advokat Kampanye IndonesiaMighty Earth Annisa Rahmawati

08111097527 [email protected]

Manajer Advokasi dan Kampanye WALHI Sumatera Utara

Roy Lumbangaol

+62 822-7656-8624 [email protected]

PR Consultant Image Dynamics Ayunda Putri

08122001411 [email protected]

22/Aug/2022
Body count rises to sixteen at controversial Batang Toru dam in Indonesia after tunnel collapses.
15/Mar/2022
Perusahaan Kertas Korea menjarah hutan hujan terakhir sembari mengklaim operasinya ramah lingkungan
Korindo, Perusahaan Kelapa Sawit dan Kayu dikeluarkan dari Forest Stewardship Council (FSC)
15/Jul/2021
Korindo, Perusahaan Kelapa Sawit dan Kayu dikeluarkan dari Forest Stewardship Council (FSC)